Aku adalah seorang wanita karir yang masih berstatus honorer, yah tahulah berapa gajinya. suamiku bekerja di sebuah dealer operator seluler bagian gudang. pekerjaanya berat gajinya pun pas-pasan, hampir setiap hari pulang malam tapi tidak ada uang lembur. aku tak tahu bagaimana sistem kerja perusahaan itu, kq suamiku sering tekor dan aku juga yang ikut susah. bahkan gajiku kadang habis untuk tekor lagi tekor lagi. Suatu ketika entah dari mana awalnya suamiku meminjamkan barang perusahaan kepada dealer lain, sistem pinjam meminjam ini memang sudah biasa. Dan seluruh karyawan juga sudah mengetahui hal ini bahkan sang BOS. Tapi celakanya kali ini orang yang dipinjami ini lari dari tanggung jawab dan menyangkal telah meminjam barang dari dealer suamiku. Kebodohan suamiku yang tidak membuat tanda terima akhirnya mengantarnya ke penjara.Padahal semua itu tanggung jawab dealer, kenapa suamiku yang jadi tumbal. Diantara teman2 kantornya tidak ada seorangpun yang mau membantu, atau bersaksi. ada seorang tapi justru menjerumuskan. Kami orang awam hukum tak bisa apa2, tak punya apa2 untuk membela diri. Akhirnya babak kelam hidupku dimulai. Suamiku dipenjara sedangkan sang penipu bebas berkeliaran menikmati uang hasil tipuannya tanpa ada tuntutan sedikitpun. Apa memang seperti ini hukum di negaraku tercinta ini? Aku harus bekerja banting tulang demi anakku yang masih bayi. berdagang kesana kemari tak peduli panas dan hujan. Kadang anaku tdk bisa minum susu karena kehabisan, sedangkan ASIku kering karena aq dilanda stress hebat. Aku jalani itu hampir 1tahun. Tak ada lagi air mata untuk menangis karena rasanya sudah kering. dalam hati aku selalu berdo'a agar Allah kuatkan aku. Dan Agar Allah memberi azab pada orang orang yang telah menganiaya suamiku, aku dan bayiku. Entah bagaimana kehidupan si penipu itu sekarang, aq ingin sekali tahu, apakah Allah telah mengabulkan do'aku? Hati ini masih menyimpam dendam yang tak kunjung padam, karena hingga sekarang, walaupun suamiku telah bebas tapi kehidupan kami tak sebahagia dulu lagi. Suamiku bekerja sebagai penjual bumbu dari pasar ke pasar. dengan penghasilan pas2an. Ya Allah kami telah melewati coba'anmu yang terdahsyat, kini kumohon angkatlah derajat kami ya Allah. sesungguhnya kami tak pernah lupa kepadaMu............